Kantong Berita, TAPTENG-Pemkab Tapanuli Tengah melakukan normalisasi Sungai Sarudik, sebagai bentuk antisipasi terjadinya banjir di kawasan Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Hal ini dilakukan mengingat setiap musim hujan, kawasan tersebut selalu banjir.
Pj Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas telah meninjau pelaksanaan normalisasi Sungai Sarudik yang dimulai sejak, Kamis (5/10/2023).
“Ini merupakan bentuk antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bekerja sama dengan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara. Dan usulan normalisasi ini sesungguhnya sudah diajukan di masa kepemimpinan Bapak Bakhtiar Ahmad Sibarani, dan baru di masa kami terwujud. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bakhtiar dan juga kepada Dinas PUPR Provinsi yang sudah menurunkan alat beratnya untuk melakukan normalisasi,” kata Elfin Elyas, Jumat (6/10/2023).
Riza A Lubis selaku Kasi Operasional UPTD Workshop dan Peralatan pada Dinas PUPR Provinsi yang turun langsung ke lokasi menyebutkan, bahwa normalisasi yang sedang dilakukan saat ini bukan proyek, melainkan tanggap darurat.
Hal itu perlu dipertegas, agar jangan ada kecurigaan atau salah penafsiran terkait kegiatan ini.
Dengan adanya normalisasi ini, masyarakat yang tinggal di kawasan Sarudik tidak akan kebanjiran lagi saat hujan.
Sementara itu, Camat Sarudik Harrys Sihombing menjelakan, panjang sungai yang akan dinormalisasi sekitar 2 kilometer hingga 10 hari ke depan.
“Inilah bukti dari perjuangan yang sudah diusulkan oleh Bapak Bakhtiar Sibarani sewaktu beliau masih menjabat Bupati, ketika turun langsung meninjau banjir ke tempat ini. Dan kita bersyukur, di masa kepemimpinan Bapak Elfin Elyas sebagai Pj Bupati, usulan itu terealisasi dan langsung dikerjakan saat ini juga,” kata Harrys, didampingi Lurah Pasir Bidang Ganda Sitinjak.
Harrys mengimbau masyarakat agar jangan membuang sampah lagi ke sungai. Karena dampaknya adalah banjir.
Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat jangan mempersempit alur sungai dengan mendirikan bangunan apapun.
“Kendala yang paling besar kita hadapi adalah masalah sampah yang dibuang ke sungai, sehingga terjadi pendangkalan. Kita harapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai, jika tidak, sia-sia normalisasi ini, dan masyarakat juga akan merasakan banjir setiap hujan turun. Sekali lagi kami himbau masyarakat, agar jangan membuang sampah ke sungai,” imbuhnya. (red)