Kantong Berita, TAPTENG-Jenazah MN Simanungkalit (55) pelaku pembunuhan di Desa Rampah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara akhirnya diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Pandan menuju Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (24/7/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
Jenazah melintas dari Desa Rampah sekira pukul 12.30 WIB dengan pengawalan pihak Kepolisian.
Warga yang melihat rombongan pengantar jenazah melintas mengaku tidak mendengar suara sirene ambulance ataupun mobil Polisi.
“Mungkin untuk menjaga keamanan warga kampung, makanya gak dihidupkan sirenenya,” kata seorang pria, warga sekitar.
Menurutnya, usai pemakaman, pihak keluarga pelaku, istri dan anak-anaknya dilarang untuk kembali ke kampung.
“Habis pemakaman kurasa langsunglah mereka disuruh meninggalkan kampung,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kampung atau Raja Huta alias Sipukka Huta, Rici Hutagalung yang dikonfirmasi via selular nya menyebut bahwa pihak keluarga pelaku pasca kejadian tragis tersebut, telah mengungsi ke rumah keluarganya di daerah Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Diungsikan ke rumah keluarga mereka di Sarudik (terjemahan dari bahasa Batak, red),” ungkap Rici dalam keterangannya melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (24/7/2022).
Diketahui, almarhum MN Simanungkalit meninggalkan 1 orang istri Boru Situmorang dengan 7 orang anak (4 pria, 3 wanita) dan 1 orang cucu. 1 anak korban masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut Rici, warga meminta agar pihak keluarga pelaku tidak lagi memijakkan kaki ke Desa Rampah.
“Itunya permintaan, karena keluarga korban (Paido) belum pulang lagi semua. Makanya kami was-was. Jadi kamipun harus menjaga perasaan keluarga korban. Rambutnya sama hitam, kalau hati kita gak tahu. Itulah yang kami takutkan,” katanya.
Sebelumnya, pelaku pembunuhan di Desa Rampah, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, MN Simanungkalit (55) akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah sakit Umum Pandan, Sabtu (23/7/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning yang dikonfirmasi via telepon selularnya.
Menurut Gurning, saat ini jenazah hendak dipindahkan ke kamar jenazah.
“Iya, sekarang lagi mau dipindahkan dari ruang IGD ke ruang jenazah,” kata Gurning.
Namun, Gurning belum mengetahui apakah jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga atau langsung dimakamkan.
“Belum tahu, ini masih mau dipindahkan,” ungkapnya.
##’Raja Huta’ Tolak Jenazah Pelaku##
Beredar informasi bahwa Raja Kampung atau Sipukka Huta dalam istilah orang Batak menolak jenazah MN Simanungkalit (55) pelaku pembunuhan terhadap Hasiholan Lumban Tobing (60) dikebumikan di Desa Rampah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rici Hutagalung selaku raja Kampung Desa Rampah. Menurutnya, itu sudah menjadi aturan di Kampung tersebut sejak turun temurun.
“Saya bicara sebagai Raja Kampung, tidak kami terima dikuburkan di kampung kami (terjemahan dari bahasa batak, red),” kata Rici melalui pesan singkat layanan WhatsApp menjawab pertanyaan wartawan, Sabtu (23/7/2022).
Selain itu, Rici mengungkapkan bahwa sebelumnya pelaku sudah sering membuat onar di kampung tersebut. Bahkan, pelaku sudah pernah membuat surat perjanjian, tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Karena si pelaku biadab. Keluarga kami juga tidak menerima manusia seperti ini dikubur di Kampung kami. Kemudian, sudah ada surat perjanjian dengan warga kampung, bila terulang kembali, akan diusir dari Desa Rampah. Perjanjian itu tahun 2020,” ungkapnya sembari menjelaskan bahwa keputusan itu merupakan hak penuh dari Raja Kampung dan keluarga.
Tak hanya itu, Kepala Kampung yang juga menjabat sebagai Kepala Desa ini juga menegaskan bahwa sesuai aturan Kampung, keluarga pelaku juga harus menerima sanksi, yakni diusir dari Kampung tersebut.
“Sesuai surat itu, memaksa harus pindah. Tinggal menunggu waktu saja, kami Raka Kampung dan warga,” pungkasnya.
##Jenazah Akhirnya Dikebumikan di Adiankoting##
Setelah Raja Kampung atau Raja Huta Desa Rampah tidak menerima jenazah MN Simanungkalit (55) untuk dimakamkan di Desa tersebut, pihak keluarga akhirnya memutuskan jenazah akan dibawa ke Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.
Demikian keterangan Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning kepada awak media.
“Jenazah akan diserahkan kepada keluarganya di daerah Adiankoting untuk dikebumikan. Karena warga masyarakat dan Raja Huta Desa Rampah tidak memperbolehkan jenazah untuk dikebumikan di desa Rampah,” ungkap Gurning.
Sebelumnya kata Gurning, warga Adiankoting juga menolak jenazah MN Simanungkalit. Namun, berkat mediasi pihak Polres, warga akhirnya menerima.
“Masyarakat Adiankoting juga sempat menolak, namun kita lakukan penggalangan, dan hasilnya diterima. Namun tidak boleh disemayamkan di rumah duka, tetapi akan langsung dikuburkan,” katanya.
Rencananya jenazah akan diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Pandan menuju Adiankoting, Minggu (24/7/22) sekira pukul 11.00 WIB dan langsung dikebumikan.
Pembunuhan sadis tersebut terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Selasa (20/7/2022).
Seorang pria berinisial MN Simanungkalit (55) menghabisi nyawa teman sekampungnya Hasiholan Lumban Tobing (60).
Polisi belum mengetahui motif pembunuhan sadis tersebut. Namun, kejadian berawal saat korban dan pelaku berada di sebuah warung Kopi milik Oloan Aritonang.
Sebelumnya, korban sudah berada di warung Kopi terlebih dahulu. Setengah jam kemudian, pelaku muncul dengan membawa tas sembari menanyakan keberadaan anaknya kepada pemilik warung.
“Jam 16.00 WIB, korban ke warung kopi. Setengah jam kemudian pelaku datang. Bertanyalah dia tentang anaknya si Bobby. Pemilik warung menjawab mungkin ke warung sana dia,” kata Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning menejelaskan hasil pemeriksaan.
Saat itu, Pelaku tidak langsung pergi, masih mencoba berbincang dengan korban dan pemilik warung. Saat itulah pelaku menikam korban.
“Kemudian, pelaku mengatakan kalau gak ada lagi harga diri kita, buat apa kita hidup. Kemudian dijawab korban, iya lae. Setelah itu, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dari tasnya dan langsung menikam tangan korban,” ungkap Gurning.
Korban sempat berusaha melarikan diri, keluar dari dalam warung yang berada sekitar 2 meter diatas permukaan jalan.
“Saat korban lari, dia terjatuh dari atas, mungkin kakinya tersandung sesuatu,” ujarnya.
Pelaku yang belum puas menganiaya korban lantas mengejarnya, lalu menikam tubuh korban dan menggorok lehernya hingga tewas.
Kemudian, korban berusaha bunuh diri dengan menikam kan pisau yang dipegangnya ke perutnya berulang kali dan menggorok lehernya sendiri.
Polisi kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke rumah sakit umum Pandan untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban kemudian dibawa visum ke rumah sakit umum Pandan. Sementara pelaku, masih menjalani perawatan akibat luka pada perut dan lehernya,” pungkas Gurning.
Korban kemudian dikebumikan di pekuburan umum sekitar 200 m dari rumah duka di desa Rampah. (red)