Kantong Berita, TAPTENG-Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga Museum Fansuri Situs Bongal sebagai cagar budaya.
Hal itu disampaikan Rahmansyah pad pidatonya saat menghadiri acara peresmian Museum Fansuri Situs Bongal yang terletak di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri Tapteng, Sabtu (13/5/2023).
“Kami titip, mari kita jaga museum ini, dan cagar budaya di sijago-jago ini. Saya yakin seluruh masyarakat mendukung cagar budaya ini,” kata Rahmansyah.
Sebagai putra daerah yang mendukung pendirian Museum Fansuri, Politisi Partai NasDem ini berjanji akan berupaya membantu anggaran pengelolaan Museum Fansuri lewat Pemerintah Provinsi Sumut.
“Silahkan datang ke DPRD Provinsi Sumut, agar kita bicarakan mengenai kelanjutan cagar budaya ini. Kalau tidak melanggar aturan dan hukum, saya pastikan akan saya perjuangkan,” tukasnya.
Karena kata Rahmansyah sekilas menjelaskan, penelitian Situs Bongal telah dimulai dimasa kepemimpinan Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Darwin Sitompul sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tapteng periode 2017-2023.
Saat itu kata Rahmansyah, Bakhtiar yang juga merupakan putra daerah yang cinta tanah kelahirannya sangat mendukung penelitian Situs Bongal, sebagai cagar budaya Kabupaten Tapanuli Tengah.
Banyak suport yang telah diberikan oleh Bakhtiar saat itu, hingga akhirnya Museum Situs Bongal diresmikan oleh Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas.
“Dimulainya penelitian ini, dimasa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati 2017-2022, Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Darwin Sitompul,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rahmansyah bersama Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas di upa-upa oleh tokoh masyarakat setempat. Keduanya juga berkesempatan menggunting pita tanda diresmikannya Museum Fansuri Situs Bongal.
Hadir pada acara peresmian Museum tersebut, Direktur Perlindungan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI Judi Wahjudin S.S M.Hum dan Kepala Organisasi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Dr Herry Yogaswara,M.A.
Perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sukronedi, dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia Daerah Sumut Dra Sri Hartini ,M.Si.
Kemudian, dari Organisasi Riset (OR) Arkeologi Bahasa dan Sastra (Arbastra), serta para Peneliti.
Plh Sekda Tapteng, Asisten, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapteng Boy Rahman Hasibuan dan Pimpinan OPD Tapteng lainnya, Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Badiri, Kepala Sekolah SD dan SMP se-Tapteng dan juga para Siswa-siswi SD dan SMP. (red)