Kantong Berita, SIBOLGA – Sejumlah 40 Anak Buah Kapal (ABK) menyerbu sebuah kantor di area Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga pada hari Kamis (22/10) sekitar pukul 16.00 WIB.
Insiden kegemparan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan ABK terhadap pemotongan uang hasil penjualan ikan pancing oleh pemilik kapal.
ABK menjelaskan bahwa jumlah ikan pancing yang mereka jual kepada pemilik kapal mencapai 13-14 ton, dengan nilai sebesar Rp60.000.000. Namun, pemilik Kapal Motor (KM) Bintang Bahari Sukses hanya memberikan uang sebesar Rp30.000.000, yang artinya mereka telah memotong uang hasil penjualan ikan pancing hingga 50%.
“Kami hanya menerima Rp30 juta, kemudian diberikan tambahan Rp10 juta lagi. Kami tidak menerima itu. Seharusnya, jumlahnya seharusnya Rp60 juta. Sangat tidak adil bahwa mereka memotong uang yang seharusnya menjadi hak kami, hasil jerih payah kami saat memancing,” ungkap Zainal, seorang ABK, yang juga didukung oleh puluhan ABK lainnya.
Lebih menyedihkan lagi, selama 4 bulan mereka berlayar, mereka tidak menerima gaji. Mereka kembali ke darat karena salah seorang ABK, bernama Sukran, meninggal dunia.
“Kami kembali ke darat karena harus mengantar jenazah. Salah satu ABK kami meninggal dunia. Kami tidak menuntut gaji. Kami mengerti bahwa kapal tidak menghasilkan,” tambahnya.
Para ABK hanya menginginkan hak mereka atas uang hasil penjualan ikan pancing yang mereka dapatkan selama di laut. Uang tersebut sangat penting bagi mereka untuk memberikan kepada istri dan keluarga mereka di rumah.
“Kami memiliki banyak hutang yang menumpuk. Harapan kami hanya agar uang tersebut bisa kami berikan kepada istri dan keluarga kami. Kami bahkan harus berjalan kaki kesini karena kami tidak memiliki uang untuk membayar becak,” ungkapnya.
Di sisi lain, menurut pihak perusahaan yang disinggung, pemotongan uang dari penjualan ikan pancing ABK dilakukan sesuai dengan pinjaman yang mereka terima sebelum berlayar.
“Mereka telah menerima pinjaman. Kami memberikan modal secara langsung, jadi ini adalah cara kami untuk menyelesaikannya,” jelas seorang perempuan yang merupakan bagian dari staf administrasi perusahaan tersebut, ketika ditemui di kantor KM. Bintang Bahari Sukses.