Perubahan Warna Air Laut Meluas Hingga Pelabuhan Lama; Dinas PKPLH Belum Mengetahui Dampaknya Terhadap Manusia

Kantong Berita, SIBOLGA-Hingga kini, perubahan warna air laut di Sibolga masih terus terjadi. Bahkan, telah meluas hingga ke kawasan objek wisata Pantai Anggar atau Pelabuhan Lama.

Warga sekitar mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Karena hingga kini, pihak dinas lingkungan hidup (PKPLH) belum memberi penjelasan terkait pengaruh perubahan warna air laut menjadi coklat tersebut terhadap manusia.

“Baru hari ini warna air laut di Anggar ini berubah jadi coklat. Kita gak tahu, apakah berbahaya ke manusia atau enggak,” kata seorang pria yang mengaku warga sekitar Pelabuhan Lama, Selasa (1/6).

Menurutnya, tidak semua air laut kawasan tersebut berubah warna dan berbuih. Diperkirakan hanya sekitar 300 meter dari pinggir pantai.

“Paling sekitar 300 meter yang berubah warna,” ungkapnya.

Terpisah, Kadis PKPLH Sibolga, Hendra Darmalius yang dikonfirmasi via telepon selularnya menyebut perubahan warna air laut tersebut merupakan fenomena alam, akibat alga atau tumbuhan laut yang memblooming.

“Itu fenomena alam, kita tidak bisa berbuat banyak,” kata Hendra.

Mantan Kadis Kelautan Sibolga ini juga menjelaskan kalau pihaknya telah melakukan survei air laut di sekitar perusahaan guna memastikan apakah perubahan warna air laut tersebut ada kaitannya dengan limbah.

“Karena sudah diperiksa ke daerah Pargadungan dekat lokasi PT. Mujur Timber, tidak ditemukan sumber pencemaran buangan industri,” tukasnya.

Meski demikian, Hendra berjanji akan memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kembali perubahan warna air laut tersebut.

Namun, terkait dampak air terhadap manusia, Hendra mengaku belum bisa memberi penjelasan.

“Belum bisa jawab, untuk lebih jelasnya, nanti saya tugaskan anggota untuk memeriksanya,” pungkas Hendra.

Sebelumnya, perubahan warna air laut hanya terjadi disekitar daerah Ketapang hingga Panomboman, Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara.

Bahkan, perubahan warna tersebut menyebabkan seluruh ikan keramba nelayan sekitar Panomboman mati.

Meski pihak Dinas PKPLH telah memberi penjelasan yang sama terkait penyebab perubahan warna air laut tersebut, namun warga masih ragu dan menduga kalau penyebabnya adalah limbah.

Warga meminta Pemko Sibolga segera bertindak, mencari tahu penyebab perubahan warna air laut yang sebenarnya.

Tak hanya itu, para Kelompok Nelayan Keramba sekitar juga meminta perhatian Pemko Sibolga berupa bantuan bibit ikan.

Karena, pasca perubahan air laut, tak satupun ikan di keramba mereka yang selamat. (red)