Dinas Kesehatan Sibolga Lakukan Pengukuran dan Publikasi Stunting

Foto : Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Kesehatan melakukan pengukuran dan publikasi stunting. Acara digelar di aula Bank Indonesia Sibolga.

kantongberita.com, SIBOLGA | Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Kesehatan melakukan pengukuran dan publikasi stunting. Acara digelar di aula Bank Indonesia Sibolga, Jumat (24/10/2025).

Hadir pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Sibolga Herman Suwito yang mewakili Wali Kota Sibolga bersama sejumlah OPD jajaran Pemko Sibolga.

Dalam sambutannya, Wali Kota melalui Sekda menjelaskan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 bidang kesehatan, berfokus pada peningkatan kesehatan dan gizi berbasis siklus hidup, pencegahan stunting, penguatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan.

Pemenuhan tenaga kesehatan dan pembekalan, serta penguatan tata kelola dan inovasi kesehatan untuk mencapai masyarakat sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan ini juga kata Sekda, sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Sibolga yaitu mewujudkan Sibolga Peduli, Amanah, Setia untuk masyarakat yang sejahtera dan misi bidang kesehatan yaitu untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau.

Terutama untuk masyarakat yang kurang mampu, yang tentunya erat kaitannya dengan pelayanan kesehatan untuk balita bermasalah gizi.

“Diantaranya, stunting, yang merupakan salah satu isu strategis kesehatan nasional pada saat ini. Dimana Kota Sibolga masuk menjadi salah satu lokasi prioritas perluasan stunting tahun 2025,” ujar Sekda Herman Suwito membacakan sambutan Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik.

Pemerintah daerah tidak menampik catatan stunting Kota Sibolga berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2024 masih menunjukkan angka 18,,1 %. Sedangkan secara nasional target prevalensi stunting sebesar 18,8 % ditahun 2025.

Namun, menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) pada tahun 2024, di Kota Sibolga terdapat 4,26 % atau 289 balita, yang meningkat menjadi 4,79 % atau 306 balita pada pengukuran bulan Agustus tahun 2025.

Untuk mencapai Kota Sibolga bebas stunting, maka diperlukan peran dari unsur Forkopimda, Pemerintah, Akademisi, Badan/Pelaku usaha, Masyarakat sipil (komunitas) dan media massa.

Ditimpali oleh Plt. Kadis Kesehatan Sibolga Sri Wahyuni,SKM.,MSi, yang menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan instansi terkait lainnya akan terus berupaya maksimal dalam penurunan angka stunting di Kota Sibolga.

“Kita mengintervensi balita-balita yang mempunyai masalah status gizi. Dari berat badannya kurang, balita yang pendek dan sangat pendek,” ujar Kadis Kesehatan disela-sela kegiatan.

Diketahui, ada 2 yang akan menjadi narasumber pada acara tersebut. Diantaranya, Aci Debby Oktori Nasution dari PIC Program Stunting Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, dan Justin, Kepala Bappeda Kota Sibolga.