kantongberita.com, TAPTENG | Perjuangan para Tenaga Kesehatan (Nakes) akhirnya kandas tanpa penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Meski rela menunggu hingga tengah malam, namun Bupati Tapteng Masinton Pasaribu tetap tidak hadir menemui mereka.
Yang membuat para Nakes lebih sedih lagi, saat mendengar Bupati Masinton malah asyik berkusuk atau lagi di urut di rumah dinasnya ditengah mereka sedang berjuang dan mengharapkan kehadirannya di tengah-tengah mereka.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang pria yang diketahui merupakan perwakilan dari Polres Tapteng yang meminta agar para Nakes segera membubarkan diri, karena waktu aksi telah berakhir.
“Tadi kami dengar langsung dari pak Edyanto Koordinator kalian. Diapun sudah menunggu di pos rumahnya pak Bupati. Kebetulan pak Bupati berkusuk, karena kecapean mungkin,” kata pria tersebut sembari meminta para Nakes untuk segera membubarkan diri, karena jam aksi yang diberikan hanya sampai pukul 18.00 WIB.
Sontak emosi bercampur sedih para Nakespun memuncak mendengar informasi tersebut. Mereka menyesalkan sikap Masinton yang tidak ingin menemui mereka.
Padahal, dari teriakan para Nakes, mereka hadir berkumpul di depan kantor Bupati hanya ingin bertemu dan mendengarkan keputusan Bupati Masinton tentang status kepegawaian mereka, apakah sudah diberhentikan permanen atau hanya sementara.
Mengingat sebelumnya, pada Februari 2025, melalui pesan WhatsApp mereka disuruh tidak lagi masuk bekerja.
“Bisa tutup mata bapak itu melihat kami. Apa salahnya jumpai kami. Par begu ganjang bapak didapoti ho do. 300 orang rakyatmu kau sakiti. 300 orang kau sakiti, yang sudah memilihmu. Sepatah katakan tak ada keluar darimu. Molo dilean pe surat pemecatan, dilean tusi, ma pasrah be hami (kalau dikasih surat pemecatan pun kami sudah ikhlas, red),” teriak para Nakes dengan linangan air mata kesedihan yang mendalam setelah tahu Bupati Masinton tidak bersedia menemui mereka.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, para Nakes pun dengan berat hati dan penuh kesedihan membubarkan diri, meninggalkan kantor Bupati Tapteng. (red)








