Wakil Wali Kota Tinjau Pertumbuhan Anak Beresiko Stunting di Kecamatan Sambas | Ditemukan Rumah dengan Sanitasi Buruk

Foto : Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing meninjau pertumbuhan anak beresiko stunting di Kecamatan Sibolga Sambas..

kantongberita.com, SIBOLGA | Setelah sebelumnya bersama Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik meninjau perkembangan pertumbuhan anak beresiko stunting di Kecamatan Sibolga Selatan, kali ini Wakil Wali Kota Pantas Maruba Lumban Tobing kembali meninjau anak-anak yang beresiko stunting di Kecamatan Sibolga Sambas, tepatnya di Jalan Jati arah laut, Rabu (29/10/2025).

Dari hasil pemeriksaan, berat dan tinggi badan anak setelah diberi makanan bergizi setiap hari selama 4 bulan, mengalami peningkatan.

Wakil Wali Kota pun menyatakan bahwa program pemberian makanan bergizi tersebut berhasil menekan angka stunting di Kota Sibolga.

Dalam keterangan persnya, Wakil Wali Kota menyebut kalau kondisi lingkungan dapat menjadi penyebab terjadinya stunting.

Seperti lingkungan tempat tinggal anak beresiko stunting yang dikunjungi, yang berada diatas laut. Wakil Wali Kota menemukan bahwa sanitasi lingkungan yang buruk. Dimana, kotoran langsung dibuang ke laut.

Selain itu, Wakil Wali Kota juga menemukan adanya jalan setapak diatas laut yang roboh. Sehingga, bila air laut pasang, warga sekitar harus melintasi air.

Kondisi ini kata Pantas akan menjadi perhatian dari Pemko Sibolga yang akan segera dibenahi. Untuk mengawalinya, dalam waktu dekat, Pemko Sibolga akan memperbaiki jalan setapak yang roboh tersebut.

“Lingkungannya memang berketepatan diatas laut, sanitasinya gak ada, langsung ke laut. Kita juga tadi temukan, ada jalan akses ke rumah Penduduk yang hancur, roboh. Kita pastikan bulan 11 ini dari dana Kelurahan kita akan kerjakan. Sehingga akses jalan ini bisa dapat mereka lalui,” ujar Wakil Wali Kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Sibolga Richard M Pangaribuan yang turut hadir pada saat itu mendampingi Wakil Wali Kota menegaskan bahwa hal yang paling utama untuk mengatasi stunting yakni pemberian makanan bergizi pada anak.

Untuk memenuhi itu kata Richard, selain perhatian Pemerintah, juga dibutuhkan bantuan dari ayah asuh lewat program GENTING (Gerakan Ayah Asuh Atasi Stunting) yang di gagas oleh Dinas PP dan KB.

Seperti yang dilakukan oleh Baznas Kota Sibolga saat ini, yang menjadi ayah asuh 40 anak beresiko stunting di Kota Sibolga.

Dimana, setiap harinya makanan bergizi yang dikelola melalui Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB diantar langsung ke setiap anak beresiko stunting.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kalau makanan tersebut benar-benar diberikan kepada anak yang menjadi target pemulihan, agar terhindar dari stunting.

“Yang melaksanakan ini dari PKK Kelurahan, dari kader kita IMP, kemudian dari ahli gizi dan puskesmas. Setelah kita olah, kader kita langsung memberikan, diantar langsung. Biar kita lihat langsung kalau makanan itu diberikan orangtuanya kepada anaknya langsung,” terang Richard.

Hadir juga pada saat peninjauan Ketua Baznas Kota Sibolga Kamil Gulo.

Menurut Kamil, program GENTING ini merupakan bentuk dukungan Baznas terhadap visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga Penarik-Pantas.

“Program ini dalam rangka mendukung visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga. Tahun ini kita melayani anak beresiko stunting itu 40. Tahun ini sudah berlangsung 4 bulan dari kontrak kerja 6 bulan. 2 bulan kedepan kita akan melakukan pengawasan yang baik,” ujar Kamil.

Mengingat program ini sangat baik karena menyentuh langsung masyarakat, mantan Anggota DPRD Sibolga ini menegaskan, tidak tertutup kemungkinan di tahun depan jumlah anak penerima manfaat akan bertambah.

“Tahun depan kami akan mohon petunjuk kepada bapak Wali Kota Sibolga tentang program yang baik ini. Dari keuangan kita, masih memungkinkan untuk menambah jumlah anak di tahun depan,” pungkasnya.

Selain meninjau, pada kesempatan tersebut Wakil Wali Kota juga memberikan makanan bergizi kepada anak beresiko stunting. Ada juga beras, telur dan jeruk yang diberikan kepada orangtua anak, sebagai upaya peningkatan pertumbuhan anak untuk menghindari resiko stunting. (red)