kantongberita.com, TAPTENG | DPRD Tapteng akhirnya membentuk Pansus (Panitia Khusus), menanggapi tuntutan aksi demo yang digelar beberapa hari yang lalu.
Adapun tuntutan aksi para pendemo diantaranya, mendesak agar Inspektur Inspektorat Tapteng Mus Mulyadi Malau segera di copot dari jabatannya.
Tak hanya itu massa aksi juga meminta agar dugaan korupsi dana desa diungkap, serta mendesak pencopotan Kepala Desa se-Tapteng.
Pansus dibentuk lewat Rapat Paripurna yang digelar di ruang Rapat Pariourna DPRD Tapteng, Rabu (8/10/2025) sore. Terpilih sebagai Ketua Pansus Musliadi Simanjuntak dari fraksi NasDem dan Deni Herman Hulu sebagai Wakil Ketua dari fraksi Gerindra
Pada Rapat Paripurna tersebut, seorang kader sekaligus pimpinan DPRD dari partai PDI Perjuangan Disman Sihombing Walk Out.
Sikap Disman ini dinilai sebagai bentuk perlawanannya terhadap rencana DPRD yang ingin menanggapi tuntutan para pendemo, yang tak lain adalah masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah.
Musliadi dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa pembentukan pansus ini sebagai bentuk dukungan DPRD terhadap masyarakat Tapteng.
“Melalui Rapat Paripurna DPRD Tapanuli Tengah telah terbentuk Panitia Khusus DPRD Tapteng terkait tuntutan aksi damai tentang Inspektorat, Dana Desa dan Penonaktifan Kades Se-Tapteng,” ujar Musliadi.
Pansus kata Musliadi akan mulai bekerja, Kamis (9/10/2025).
“Besok kita sudah mulai bekerja, dan kami akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.
Meski demikian, politisi muda ini meminta masyarakat untuk mendukung kinerja mereka dengan memberikan informasi dan data yang tidak menjurus pada fitnah.
“Tanpa masyarakat, kami bukan apa-apa. Bagi masyarakat yang punya info dengan disertai bukti akurat, bisa sampaikan ke kami. Karena, kami juga tidak ingin menyakiti atau memfitnah orang yang tidak bersalah. Kami DPRD Tapteng mendukung program Tapteng Naik Kelas dan Adil untuk semua,” pungkasnya. (red)