HET Elpiji 3 Kg Sibolga Rp18.000, Warga Diimbau Lapor Disperindag Bila Temukan Pangkalan yang Jual Harga Tinggi

Ilustrasi

kantongberita.com, SIBOLGA | Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 Kg sebesar Rp18.000.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Perdagangan Disperindag Sibolga Irwan Ahui Sitanggang, Senin (13/10/2025).

“Sesuai surat keputusan Wali Kota Sibolga No.510/698/2023 tentang penetapan HET LPG 3 kg di Kota Sibolga, harga Elpiji 3 Kg Rp18.000 per tabung,” ujar Irwan.

Dari HET yang telah ditetapkan tersebutbkata Irwan lanjut menjelaskan, pangkalan telah memperoleh keuntungan sebesar Rp2.000 per tabung. Karena, harga beli pangkalan dari agen atau yang biasa disebut distributor sebesar Rp16.000.

“Dari agen ke pangkalan harganya Rp16.000. Dari pangkalan ke masyarakat Rp18.000,” ungkapnya.

Karena ini merupakan barang bersubsidi, yang ditanggung oleh negara, maka penyalurannya tidak bisa sesuka hati. Harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Termasuk harga jual, harus mengacu pada besaran HET yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, Irwan mengimbau masyarakat agar datang melapor bila menemukan pangkalan menjual Elpiji 3 Kg diatas HET.

“Silahkan laporkan ke kami kalau ada yang jual diatas HET Rp18.000. Karena ini adalah barang bersubsidi, yang harga jualnya sudah diatur atau ditetapkan oleh Pemerintah, ” pungkasnya.

Menurutnya, untuk Kota Sibolga tercatat jumlah pangkalan sebanyak 108 titik dengan 3 agen resmi.

Namun, Irwan mengakui kalau pihaknya mengalami kesulitan memperoleh data lengkap pangkalan dari pihak agen. Sehingga, berdampak pada fungsi pengawasan perdagangan mereka.

“Kami hanya diberikan nama saja, tanpa alamat. Kalau kita minta ke pangkalan, sangat sulit untuk berkomukasi dengan mereka. Ada yang bilang kalau pengelolanya di Jakarta. Sementara, sejak peraturan berubah, kewenangan kami untuk mengeluarkan rekom pangkalan sudah tidak ada lagi, langsung ke Pertamina,” ketus Irwan.

Situasi ini sangat memungkinkan terjadinya kecurangan dalam penyaluran Elpiji 3 Kg di Kota Sibolga, akibat kurangnya pengawasan.

Diketahui, untuk jatah Elpiji 3 kg tahun 2025, Sibolga memperoleh kuota sebanyak 2.953 metrik ton atau 98.433 tabung. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Dimana kuota Sibolga tahun 2024 sebanyak 2.920 metrik ton atau 97.333 tabung. (red)