Pendapatan Pelabuhan Lama Mencapai Rp200 Juta/Tahun, Setoran PAD PD. SINA Nihil

Foto : Objek wisata Pelabuhan Lama Sibolga, salah satu sumber PAD PD SINA.

kantongberita.com, SIBOLGA | Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari Perusahaan Daerah Sibolga Nauli (PD. SINA) wartawan mencoba menelusuri dugaan menguapnya uang negara tersebut.

Dari hasil penelusuran, terungkap dari salah satu aset dan fasilitas Pemerintah Kota Sibolga yang dikelola oleh PD SINA yakni Objek wisata Pelabuhan Lama, pendapatan PD SINA diperkirakan mencapai Rp214.800.000 per tahun.

Dengan rincian, dari pengutipan retribusi karcis masuk, petugas menyetorkan uang sebesar Rp5 juta perbulan. Kemudian, dari petugas parkir, perusahaan daerah ini menerima setoran sebesar Rp2,4 juta perbulan. Dari pemilik 3 kios, masing-masing menyetor sebesar Rp500 ribu perbulan kepada petugas penagihan dari PD. SINA.

Ada lagi setoran dari pedagang kaki lima yang berjumlah 10-12 orang. Masing-masing menyetor sebesar Rp25 ribu perhari.

Ketika hal tersebut dipertanyakan kepada Direktur PD. SINA Irwansyah Simanjuntak, mencoba berkelit dengan mengajak wartawan “ngopi”.

“Ini aku suka membahasnya. Kapan kito coffee morning toga,” kata Irwansyah lewat pesan singkat WhatsApp, Kamis (13/2/2025).

Bahkan, Irwansyah mengaku senang bila persoalan PAD PD. SINA ini terungkap, demi kemajuan Perusahaan Daerah kedepannya.

“Tolong dichek ricek. Biar nampak titik terangnya. Semoga bumd kedepannya lebih baik lai. Cocok silahkan sajo, biar ada keterbukaan selama ini,” tulis Irwansyah membalas pertanyaan wartawan.

Terpisah, Bendahara PD. SINA Lisa yang juga dikonfirmasi via selularnya terkait pengakuan para pekerja di Pelabuhan Lama yang menyetorkan kewajibannya ke petugas pengutipan dari PD. SINA. Lisa menyebut kalau pihaknya baru membayarkan sebesar Rp10 juta untuk menutupi piutang target PAD tahun 2023 sebesar Rp50 juta.

Lisa mengaku, pihaknya telah berjanji akan menyelesaikan kekurangan kewajibannya secara cicil.

“Mlm bg, mmg pad THN 2023 itu sebesar 50 JT dan itu td sdh km byrkan dlm bentuk cicilan sebesar 10jt, nanti selanjutnya akan km byrkan lg pak untuk kekurangannya.
Terkait pad nihil itu km SDH kordinasi dng dinas PKAD bahwa pembayaran PAD bs dicicil,” tulis Lisa lewat pesan singkat WhatsApp.

Sama dengan Irwansyah, Lisa juga tidak menjelaskan kemana PAD yang telah mereka terima dari para pekerja lapangan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pendapatan BPKAD Sibolga Indra yang dikonfirmasi via selularnya menguatkan apa yang disampaikan oleh Jamil di akun Facebook nya. Dari data BPKAD, Indra memastikan, sejak Irwansyah menjabat Direktur PD. SINA dari akhir tahun 2023 hingga sekarang, belum pernah menyetorkan PAD ke kas daerah.

“Sampai sekarang setoran PAD nya masih Nihil,” ungkap Indra.

Sekilas Indra menjelaskan, pada tahun 2024, Pemko Sibolga menetapkan target PAD PD. SINA sebesar Rp100 juta, dan hasilnya Nihil.

Kemudian di tahun 2025, Pemko Sibolga kembali menetapkan PAD perusahaan daerah tersebut sebesar Rp250 juta, dan hingga saat ini, juga belum ada tanda-tanda penyetoran PAD ke kas daerah.

Adapun aset daerah yang dikelola oleh PD. SINA, yang menjadi sumber PAD diantaranya, retribusi uang masuk ke areal Pelabuhan Lama, parkir Pelabuhan Lama serta retribusi penyewaan kios dan lapak jualan di areal Pelabuhan Lama.

Kemudian, Cold Storage di Pelabuhan Pelindo Sibolga, penyewaan lapak dan parkir di areal Taman Tangga Saratus. Penyewaan kios dan parkir di pasar Dewa Sakti. Penyewaan kios dan Retribusi parkir di Pulau Herek ujung jalan Horas. Retribusi kapal dan pedagang di Mina Nauli jalan Balam, Pasar Ikan Modern (PIM) serta Pasar Ujung Sibolga atau yang dikenal dengan Pajus.

Meski sebagian besar aset Pemerintah ini tetap beroperasi, namun belum ada PAD yang disetorkan oleh PD. SINA ke kas daerah. (red)