kantongberita.com, TAPSEL | Sejak 2011, ribuan warga Sumatra Utara telah kembali menatap dunia dengan mata terang, berkat program Operasi Katarak Gratis PT Agincourt
Resources (PTAR).
Bukan sekadar kegiatan sosial tahunan, inisiatif ini telah tumbuh menjadi warisan dedikasi perusahaan dalam membangun kualitas hidup masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe.
Tahun 2025 program bertajuk “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” kembali digelar, dengan menargetkan 1.400 mata untuk dioperasi di 5 lokasi. Dimulai dari Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru, Tapanuli Selatan.
General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan bahwa pembukaan rangkaian operasi ini menjadi momentum penting untuk memperluas akses kesehatan mata bagi masyarakat, khususnya mereka yang kesulitan menjangkau
layanan medis.
Sejumlah penderita katarak yang tinggal di area lingkar tambang di Batang Toru dan Muara Batang Toru turut merasakan manfaat program ini.
“Katarak sering kali membuat penderita kehilangan produktivitas dan kemandirian. Melalui program ini, kami ingin menghadirkan kembali harapan dan kualitas hidup yang lebih baik
bagi masyarakat, khususnya di lingkar Tambang Emas Martabe,” ujar Rahmat, Senin (29/9/2025).
Selama penyelenggaraan operasi katarak pada 26 – 28 September di Batang Toru, sudah 357 mata katarak berhasil dioperasi.
Operasi katarak masih akan berlangsung di Batang Toru pada
3–5 Oktober. Lantas, diteruskan ke RSUD Pandan pada 17–19 Oktober, RSUD Sipirok pada 24–26 Oktober, dan RS Mata Siantar pada 21–23 November.
Rangkaian operasi akan ditutup di
RS Mata Mencirim 77 Medan pada 29–30 November.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2011 dan berlangsung hingga 2024, program Operasi Katarak Gratis PTAR telah membedah 12.173 mata katarak pada 10.684 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, dr. Sri Khairunnisa, menyampaikan apresiasinya atas
konsistensi PTAR dalam mendukung kesehatan masyarakat.
”Sejak pertama kali diluncurkan hingga kini berkembang ke luar daerah. Program ini telah
memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dukungan PTAR tidak hanya diwujudkan melalui operasi katarak, tetapi juga melalui berbagai program lain di bidang kesehatan,” kata dr. Sri.
Harapannya, program ini dapat terus berlanjut sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak warga di wilayah lain.
Salah satu penderita katarak yang baru saja menjalani operasi adalah Endang Siregar (49). Warga Kelurahan Perkebunan Batang Toru tersebut mengaku sudah 10 bulan mengalami gangguan penglihatan akibat katarak.
Pekerjaan rumah menurutnya menjadi terasa lebih melelahkan, bahkan usaha kecilnya berjualan dari rumah ikut
terhambat.
Ketika mendapat informasi tentang operasi katarak gratis besutan PTAR,
perempuan beranak tiga dan satu cucu itu mendaftarkan diri.
”Saya memilih menjalani operasi ini karena ingin kembali melihat dengan jelas dan menikmati keindahan dunia. Juga supaya bisa berjualan makanan lagi di rumah serta bisa beraktivitas normal lagi, terutama menghabiskan waktu bersama keluarga dan cucu saya,” ujar Endang.
Operasi yang hanya berlangsung sekitar 10 menit sempat membuatnya cemas. Namun, ia menyadari keberanian menjalani operasi adalah langkah penting untuk membuka peluang hidup yang lebih baik.
“Setelah operasi, saya sangat bersyukur dan senang karena penglihatan saya mulai membaik.
Terima kasih kepada Tambang Emas Martabe atas operasi katarak gratis ini. Sangat berarti bagi saya dan masyarakat Batang Toru,” tutur Endang.
Pelaksanaan operasi katarak gratis Tambang Emas Martabe ini melibatkan kolaborasi erat dengan berbagai pihak, antara lain Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru, RSUD Pandan, RSUD Sipirok, Rumah Sakit Mata Siantar, Rumah Sakit Mata Mencirim 77 Medan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli
Selatan.
Selain membantu pemulihan penglihatan, program ini merupakan bagian dari komitmen PTAR
terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, yakni menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan masyarakat di segala usia.
Bagi PTAR, kesehatan masyarakat merupakan bagian tak terpisahkan dari praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan. (ril/red)