Jaringan Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan Minta APH Awasi Proyek Pemeliharaan Jalan Nasional Sibolga-Barus

Kantong Berita, TAPTENG-Pengerjaan proyek Preservasi jalan Nasional Sibolga-Barus Tahun Anggaran 2021 sedang menjadi sorotan oleh kelompok Masyarakat yang menyebut diri mereka sebagai Jaringan Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan. Mereka menggelar aksi demonstrasi di jalan Sibolga-Barus, khususnya di daerah Panakalan, Kecamatan Tapian Nauli, untuk menyampaikan aspirasi mereka terhadap pengerjaan jalan yang dianggap asal jadi.

Dalam aksi demo tersebut, mereka mengkritik keras kualitas pengerjaan proyek tersebut, menganggapnya buruk dan berpotensi merugikan keuangan negara. Mereka menyoroti bahwa kedalaman pengerokan jalan tidak merata, dengan variasi kedalaman yang bervariasi dari 2 hingga 6 centimeter. Mereka juga mencatat bahwa pembersihan parit tidak dilakukan secara menyeluruh, menyebabkan air hujan mengalir dari badan jalan.

Kelompok tersebut meminta aparat penegak hukum untuk mengawasi proyek tersebut dan meminta kejaksaan untuk memeriksa para penanggung jawab proyek, khususnya PPK 31. Mereka juga menekankan perlunya Kementerian PUPR membentuk tim pemeriksa lapangan untuk memeriksa kontraktor yang menjadi rekanan pemerintah.

Mereka menegaskan bahwa mereka akan terus menggelar aksi hingga tuntutan masyarakat terpenuhi dan kualitas jalan yang baik dapat dijamin oleh pihak yang bertanggung jawab.

Sementara itu, pihak PPK 31 yang bertanggung jawab atas perbaikan jalan Sibolga-Barus belum memberikan keterangan terkait hal ini.

Sementara itu, pengerukan badan jalan yang rusak telah dilakukan di sepanjang jalan Sibolga-Barus, namun, pihak rekanan belum juga melakukan pengaspalan jalan yang berlobang. Kondisi ini sangat mengganggu pengendara dan pengguna jalan lainnya, yang juga mengeluhkan dampak debu yang mengganggu pernafasan. Mereka meminta pemerintah segera menangani jalan yang rusak tersebut.